bintang-bintang

Kupu-kupu

Selasa, 16 Desember 2014

Sarang semut dan metabolit skundernya

Sarang Semut (Myrmecodia platytyrea)


Sarang semut adalah tumbuhan epifit yang menempel pada tumbuhan asing yang menempel pada tumbuhan inang. Misalnya adalah pohon kayu putih (Melalueca), cemara gunung (Casuarina), kaha (Castanoposis), beech (Nothofagus) dan beberapa jenis kayu lain di hutan.  Tumbuhan ini memiliki batang tunggal tanpa percabangan dan pangkalnya menggelumbung membentuk bangunan seperyi umbi yang disebut hipokotil (caudex) permukaannya kasar dan dipenuhi duri tajam. Hipokotil ini memiliki dahing yang biasanya digunakan sebagai rumah atau sarang semut sehingga berongga-rongga, oleh karena itu tumbuhannya disebut sebagai tumbuhan sarang semut. Bagian batang yang membesar ini yang biasanya disebut umbi. Jadi berbeda dengan umbi yang biasanya merupakan bagian batang yang ada di dalam tanah. Sarang semut terlihat menggantung pada pohon inangnya.
Di Papua sendiri populasi sarang semut banyak karena daerahnya  sebagian besar adalah dataran tinggi, tempat yang tepat bagi tumbuhan sarang semut untuk berkembang biak, ayitu diatas 600 mdpl. Satu hipokotil/umbi sarang semut selalu dihuni oleh hanya satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan sarang semut. Semut bersarang di dalam umbi sarang semut  karena di dalamnya tersedia cukup makanan dalam bentuk karbohidrat sehingga merasa aman.  Jadi ada kerja sama yang berisfat simbiosis mutualisis antara sarang semut, tumbuhan inang dan semut. Hasil simbiosis ini adalah bermacam-macam metabolit terdapat dalam daging umbi yang berongga-rongga yaitu kabohidrat, tannin dan berbagai macam flavonoid. Hasil simbiosis inilah yang menyebabkan sarang semut (yang sudah ditinggalkan semutnya) memiliki khasiat sarang semut sebagai obat.
Kandungan senyawa alami seperti flavonoid dan tannin. Kedua senyawa ini menjadi bagian penting untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh terhadap gangguan kesehatan baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh itu sendiri. Flavonoid yang merupakan salah satu senyawa alami yang dimiliki dari sarang semut, flavonoid adalah sejenis senyawa alam yang menjadi bagian dari senyawa fenolik yang berfungsi untuk membentuk pigmen tumbuhan. Flavonoid sangat dibutuhkan oleh tubuh, bagi seseorang yang sedang mejalani diet sehat, tak hanya itu flavonoid juga sangat baik sebagai antioksidan yang berkhasiat mencegah kanker. Flavonoid akan bekerja dengan lebih sempurna apabila dipadukan dengan vitamin C, maka flavonoid akan bekerja lebih optimal untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah pengeroposan tulang, sebagai antibiotik dan anti-inflamasi. Sarang semut cukup banyak memiliki kandungan senyawa asli dari sarang semut dan senyawa yang terbawa dari alam, kandungan senyawa alami yang terkandung di dalam sarang semut, seperti flavonoid, tannin, antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral lainnya seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium.
Daftar Pustaka
http://khasiatsarangsemut.com/
http://repository.unand.ac.id/17275/1/ISOLASI_DAN_KARAKTERISASI_TRITERPENOID.pdf
http://www.wima.ac.id/index.php?r=university/article&id=1274

Minggu, 14 Desember 2014

Tokoh-Tokoh Sains Dunia

Semua ilmu pengetahuan yang ada sekarang tidak semata-mata ada begitu saja, namun semua itu ditemukan dengan berbagai proses panjang oleh penemu-penemunya, mereka sangat berjasa karena apa yang mereka temukan sangat berguna bagi kehidupan kedepanya. Berikut adalah beberapa tokoh-tokoh sains dan biografinya :
  1. Albert Einstein, lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat pada tanggal 18 April 1955. Ia adalah ilmuwan fisika terbesar dalam abad ke-20. Ia mengemukakan teori relativitas. Kata Einstein dianggap berarti kecerdasan atau genius. Untuk menghargai atas jasa-jasanya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai Einstein, sebuah unsure kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus yang paling terkenal adalah E=mc².
  2.  Alexander Graham Bell, lahir di Edinburgh, Skotlandia, Inggris pada tanggal 3 Maret 1847 dan meninggal akibat komplikasi dari diabetes di Beinn Bhreagh, Nova Scotia, Kanada pada tanggal 2 Agustus 1922. Ia merupakan seorang Ilmuwan, insinyur, Profesor di Boston University, Guru orang tuli dan bahkan penemu telepon. Ia juga termasuk pekerjaan terobosan dalam telekomunikasi optik, hydrofoils dan aeronautika. Pada 1888, Ia menjadi anggota pendiri dari National Geographic Society. Ia digambarkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia.
  3. Aristoteles lahir di Stageira, Chalcidice pada tahun 384 SM dan meninggal pada tahun 322 SM di Euboea. Ia adalah seorang Yunani filsuf dan polymath, seorang mahasiswa dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Tulisan-tulisan Aristoteles adalah yang pertama membuat system yang komprehensif filsafat Barat, meliputi moralitas, estetika, logika, ilmu pengetahuan, politik, dan metafisika. Meskipun Ia menulis risalah yang elegan banyak dan dialog, diperkirakan bahwa sebagian tulisan-tulisannya hilang dan hanya sekitar sepertiga dari karya asli telah bertahan.
  4. Galileo Galilei, lahir di Pisa, Toscana – Italia pada tanggal 15 Februari 1564 dan meninggal pada tanggal 8 Januari 1642 di Arcetri, Toscana – Italia. Ia adalah seoarang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia telah menyempurnakan teleskop, mengamati berbagai pengamatan astronomi dan juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari. Galileo dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern, dan sering disebut sebagai “Bapak Astronomi Modern”, “Bapak  Fisika Modern’, dan “Bapak Sains”.
  5. Georg Ohm, lahir di Erlangen, Bavaria pada tanggal 16 Maret 1789 dan meninggal pada tanggal 6 Juli 1854 di Munich, Bavaria. Ia adalah seorang ahli fisika dan matematika. Ia menggunakan peralatan ciptaanya sendiri dan menemukan bahwa ada proporsionalitas langsung antara beda potensial diterapkan di konduktor dan resultan arus listrik, hubungan ini dikenal dengan Hukum Ohm.
  6. John Dalton, lahir di Eaglesfied, Cumberland, Inggris pada tanggal 6 September 1766 dan meninggal pada tanggal 27 Juli 1844 di Manchester, Inggris. Ia adalah seorang ahli kimia, ahli meteorologi dan fisikawan. Ia dikenal karena kepeloporannya dalam pengembangan modern teori atom, Hukum Proporsi, Hukum Daltn Tekanan Parsial, dan Daltonism.
  7. Sir Isaac Newton lahir di Woolsthorpe-by-Colsterwoth, Lincolnshire pada tanggal 4 Januari 1643 dan meninggal pada tanggal 31 Maret 1727. Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog. Ia adalah pengikut dari aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah dan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Newton menjabarkan hokum gravitasi dan tiga hokum gerak yang mendominasi pandangan sains dalam karyanya.
  8. Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) adalah

Jumat, 12 Desember 2014

Apa itu Sains

Kata sains berasal dari bahasa Latin scientia yang berarti "pengetahuan" atau "mengetahui". Dari kata ini terbentuk kata science (Inggris). Sains dalam pengertian sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat diungkap dan dipahami. Dalam usaha mengungkap rahasia alam tersebut, sains melakukannya dengan menggunakan metode ilmiah. Sains memiliki ciri-ciri tertentu. Beberapa ciri sains tersebut adalah sebagai berikut:
  • Objek kajiannya sains berupa benda-benda konkret: Benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat-alat indra, dapat berupa benda padat, cair, atau gas. Jika benda-benda tersebut tidak dapat ditangkap oleh indra kita, maka digunakan alat bantu. Contohnya, pengamatan terhadap virus dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron dan bakteri dengan bantuan mikroskop cahaya.
  • Sains mengembangkan pengalaman-pengalaman empiris: Hal berarti pemecahan masalah dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dapat dirasakan oleh semua orang (pengalaman nyata). 
Pengertian Sains: Apa itu Sains?
Pengertian Sains: Apa itu Sains?
  • Sains menggunakan langkah-langkah sistematis: Artinya, dalam proses pemecahan masalah, sains menggunakan langkah-langkah yang teratur (sistematis) sesuai dengan aturan-aturan yang sudah dibakukan. Langkah-langkah sistematis tersebut berlaku untuk setiap bidang kajian sains dengan hasil yang sama jika dilakukan pada situasi yang sama.
  • Hasil/produk sains bersifat objektif: Artinya, temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pelaku eksperimen atau atas hasil pemesanan dari pihak lain yang sifatnya memihak. Sains hanya memihak kepada kebenaran yang bersifat ilmiah.
  • Sains menggunakan cara berpikir logis: Cara berpikir yang menggunakan logika akan mengikuti kontinuitas dalam berpikir.
  • Hukum-hukum yang dihasilkan sains bersifat universal: Artinya dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, serta kapan saja, pada dasarnya akan mendapatkan hasil yang sama.

Sumber :
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-sains-apa-itu-sains.html

Kamis, 11 Desember 2014

Contoh LKS Kristalisasi

LEMBAR KERJA SISWA
IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR
Nama anggota kelompok/kelas :
  1. ............. / ......
  2. ............./ ......
  3. ............./ ......
  4. ............./ ......
  5. ............./ ......


A.    Tujuan Percobaan
       Memahami proses pengkristalisasi suatu zat menggunakan asam benzoat dengan baik dan benar.
B.     Dasar Teori
  1. Pengertian kristalisasi
Kristalisasi adalah suatu metode untuk pemurnian senyawaan padatan yang dihasilkan dari reaksi-reaksi organik. Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan yang bertujuan untuk memurnikan suatu zat. Pemisahan dengan teknik Kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat cair yang sangat penting dalam industry, karena dapat menghasilkan kemurnian produk mencapai 100 %. Contoh proses kristalisasi yaitu pada proses pengkristalan garam dan gula.
     2.   Metode kristalisasi 
           Metode kristalisasi melibatkan 5 tahapan :
a.       Pemilihan pelarut
 Pelarut yang terbaik adalah pelarut dimana senyawa yang dimurnikan hanya larut sedikit pada suhu kamar tetapi sangat larut pada suhu yang lebih tinggi, misalnya pada titik didih pelarut itu. Pelarut itu harus melarutkan secara mudah pengotor-pengotor dan harus mudah menguap, sehingga dapat dipisahkan secara mudah dari materi yang dimurnikan. Titik didih pelarut harus lebih rendah dari titik leleh padatan untuk mencegah pembentukan minyak. Pelarut tidak boleh bereaksi dengan zat yang akan dimurnikan dan harus murah harganya.
b.      Kelarutan senyawa padat dalam pelarut panas
Padatan yang akan dimurnikan dilarutkan dalam sejumlah minimum pelarut panas dalam labu Erlenmeyer. Pada titik didihnya, sedikit pelarut ditambahkan sampai terlihat bahwa tidak ada tambahan materi yang larut lagi. Hindari penambahan berlebih.
c.       Penyaringan larutan
Larutan jenuh masih panas kemudian disaring melalui kertas saring yang ditempatkan dalam suatu corong saring.
d.      Kristalisasi
Filtrate panas kemudian dibiarkan dingin dalam gelas kimia. Zat padat murni memisahkansebagai Kristal. Kristalisasi sempurna jika Kristal yang terbentuk banyak. Jika kristalisasi tidak terbentuk selama pendinginan filtrate dalam waktu cukup lama maka larutan harus dibuat lewat jenuh.
e.       Pemisahan dan pengeringan Kristal
Kristal dipisahkan dari larutan induk dengan penyaringan. Penyaringan umumnya dilakukan di bawah tekanan menggunakan corong Buchner. Bila larutan induk sudah keluar, Kristal dicuci dengan pelarut dingin murni untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Kristal kemudian dikeringkan dengan menekan kertas saringatau di salam oven, desikator vakum atau piston pengeringan.

       C. Alat dan Bahan
a.      Alat yang digunakan
1.    Gelas kimia 250 ml           : 1 buah
2.    Gelas kimia 100 ml           : 1 buah
3.    Spatula                             : 1 buah
4.    Kertas timbang                 : 1 buah
5.    Neraca analitik                 : 1 buah
     7.    Hot plate                          : 1 buah
8.    Pengaduk                         : 1 buah
9.    Corong Bunchner             : 1 buah
10. Kertas Saring                    : 2 buah
b. Bahan yang digunakan
1.      Asam Benzoat                : 5 gr
2.      Aquadest                       : 100 ml
 c.   Variabel yang digunakan:
Variabel control      :  Alat dan bahan
Variabel bebas        :  Aquadest
Variabel terikat       :  Kristal asam benzoat
 
       D. Langkah Percobaan
  1. Memasukkan asam benzoate 5 gr kedalam gelas kimia 100 ml
  2. Memanaskan 100 ml aquadest hingga mendidih pada gelas kimia 250 ml 
  3. Menambahkan aquadest yang telah dididihkan sedikit demi sedikit sehingga asam benzoate larut. 
  4. Menyaring larutan asam benzoate dalam keadaan panas dengan menggunakan penyaring vakum
  5. Membiarkan filtrate pada suhu kamar
  6. Menimbang Kristal yang diperoleh
       E.     Hasil
No.
Perlakuan
Pengamatan













     F.     Diskusi
     ……………………………………………………………………………………
     G.    Kesimpulan
     ……………………………………………………………………………………
     H.    Pertanyaan Diskusi
  1. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, Apa yang dimaksud dengan mengkristal?
  2. Jelaskan mengapa dalam proses pengkristalan asam benzoat di pakai aquadest yang dididihkan sebagai pelarut?
  3. Mengapa asam benzoat yang telah dilarutkan pada aquadest disaring pada keadaan panas?

KUNCI JAWABAN
HASIL :
  Kristalisasi asam benzoat
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
5 gr asam benzoate + aquadest panas
Aquadest panas ditambahkan sedikit demi sedikit ke asam benzoate sampai larut.
2.
Menyaring larutan no.1 dalam keadaan panas dengan penyaring vakum.
Larutan asam benzoate disaring sampai hanya meninggalkan Kristal-kristalnya saja
3.
Membiarkan filtrate pada suhu kamar
Tampak Kristal putih bening
4.
Menimbang Kristal yang didapat
Di dapatkan Kristal sebanyak 3,51 gr

DISKUSI :
                        Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kristalisasi adalah suatu proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan yang bertujuan untuk memurnikan suatu zat, Pemisahan dengan teknik Kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya. Dari hasil percobaan kami mengenai pengkristalan asam benzoat, didapatkan massa kristal sebesar 3,51 gram dari pencampuaran 5 gram asam benzoat dan 100 ml aquadest, setelah dicampurkan kedua zat tersebut disaring dalam keadaan panas dan yang terhir adalah difiltrate pada suhu kamar. Didapatkan kristal yang tampak putih dan bening yang menunjukkan bahwa telah terjadi pemurnian yang benar pada zat tersebut, telah terjadi pelepasan pelarut dari zat terlarutnya.
KESIMPULAN :
Kristalisasi adalah suatu proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan yang bertujuan untuk memurnikan suatu zat.. Dari percobaan didapatkan kristal yang tampak putih bening dengan masaa sebesar 3,51 gram yang menunjukkan bahwa telah terjadi pelepasan pelarut dari zat terlarutnya.
JAWABAN DISKUSI :
1.  Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kami dapat mengartikan bahwa mengkristal adalah perubahan wujud suatu zat dari uap menjadi padatan, asam benzoat yang dilarutkan dengan aquadest panas akan menguap dan saat didinginkan akan mengkristal.
2.  Aquadest yang dididihkan dipakai sebagai pelarut karena dapat melarutkan senyawa yang dimurnikan sedikit pada suhu kamar tetapi sangat larut pada suhu yang lebih tinggi, misalnya pada titik didih pelarut itu. aquadest dapat  melarutkan secara mudah pengotor-pengotor pada asam benzoat sehingga dapat dipisahkan secara mudah dari materi yang dimurnikan. Kelarutan aquadest juga lebih besar dari pada asam benzoat. Selain itu, titik didih aquadest lebih rendah dari titik leleh padatan asam benzoat untuk mencegah pembentukan minyak dan aquadest murah harganya.
3.    Karena untuk memisahkan larutan dengan pengotornya, apabila larutan didiamkan sampai dingin dan disaring, terdapat kemungkinan kristal akan terbentuk kembali ketika keadaan dingin. Oleh karena itu untuk memisahkan larutan dengan pengotornya sebelum terbentuk kristal asam benzoat, penyaringan dilakukan dalam  keadaan panas. Setelah larutan disaring, kemudian larutan didiamkan sampai dingin. Ketika larutan dingin terdapat perbedaan kelarutan antara asam benzoat dan aquadest. Asam benzoat yang memiliki kelarutan yang lebih kecil dalam aquadest akan mengendap sebagai kristal asam benzoat.

DAFTAR PUSTAKA
Tim. 2012. Modul Praktikum Kimia Dasar. Prodi Sains FMIPA UNESA
Tim. 2010. Kimia Dasar untuk Prodi Pendidikan Sains. Surabaya: Unesa University Press

Metabolit sekunder tanaman murbei

Metabolit sekunder 
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Manfaat
Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flovanoid, tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru, contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal, pewarna, permen karet, dan plastik alami adalah resin, antosianin, tanin, saponin, dan minyak volatil.

Tanaman Murbei (Morus alba L.) 
 
Gambar 1. Tanaman Murbei
Kalasifikasi Tanaman
Nama tumbuhan : Mulberry
Nama Daerah : Kerta, Kitau (Sumatera);
Murbai, Besaran (Jawa); Sangya (Cina)
Nama latin : Morus alba L.
Sinonim : Morus Austalis Pour., dan Morus Atropurpurea Roxb
Kingdom : Plantae
Ordo : Rosales
Family : Moracea
Tribe : Moreae
Genus : Morus
Species : M. alba
Nama Binomial: Morus alba
Morus alba merupakan tanaman asli dari daerah utara cina namun sekarang telah dibudidaya di berbagai tempat baik daerah dengan iklim subtropics maupun tropis. Tanaman ini tergolong tanaman yang cepat tumbuh, berumur pendek dan memiliki tinggi 10-20 m. Pada saat masa pertumbuhan, panjang daunnya dapat mencapai 30 cm dan terdapat banyak lobus sedangkan pada saat dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15 cm serta tidak memiliki lobus. Daunnya selalu gugur di musim gugur serta selalu hijau di daerah beriklim tropis.
Murbei(Morus alba) merupakan tanaman asli dari Cina yang tersebar luas hampir di seluruh tempat baik di daerah dengan iklim tropis maupun sub tropis. Murbei dapat tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 mdpl dan cukup matahari. Pohon murbei relatif besar dengan ketinggian 9-12 m serta diameter 0,5 cm.
Dari kajian fitokimia dari tumbuhan murbei memperlihatkan bahwa metabolit sekunder utama tumbuhan ini adalah senyawa turunan fenol terutama dari golongan stilbenoid, 2-arilbenzofuran, flavonoid, adduct Diels-Alder, santon, dan kumarin. Merupakan alternatif obat untuk penyakit diabetes militus, selain itu daunya juga bermanfaat untuk penyembuhan penyakit demam, flu, batuk, malaria, rhematik, darah tinggi, dan memperbanyak ASI.
Murbei mengandung banyak senyawa kimia seperti ecdysterone, inokosterone, lupeol, β-sitosterol, rutin, moracetin, scopoletin, benzaldehida, eugenol, linalol, benzyl alkohol, butylamine, aseton, kholine dan quercetin. Pada bagian ranting terdapat tanin dan vitamin A serta pada bagian buah terdapat cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, serta karoten. Selain itu, pada bagian daun juga terdapat kaempferol-3-O-beta-D-glucopyranoside,kaempferol-3-O-(6″-O-acetyl)-beta-D-glucopyranoside, quercetin-3-O-(6″-O-acetyl)-beta-D-glucopyranoside, quercetin-3-O-beta-D-glucopyranoside,kaempferol-3-O-alpha-L-rhamnopyranosyl-beta-D-glucopyranoside,quercetin-3-O-alpha-L-rhamnopyranosyl-beta-D-glucopyranoside, quercetin-3-O-beta-D-glucopyranosyl-beta-D-glucopyranoside, dan quercetin-3,7-di-O-beta-D-glucopyranoside (Kim et al,. 2000). Ekstrak etanolik daun tanaman ini dilaporkan memiliki khasiat sebagai antikanker secara in vitro karena memiliki kandungan fitokimia seperti quercetin dan anthosianin (Kim et al., 2000; Chen et al., 2006).

Gambar 2. Quercetin-3-o-glucosida dan Sianidin-3-o-glukosida
Quercetin dan antosianin merupakan zat yang terdapat dalam berbagai tanaman khususnya murbei (Morus alba L.) yang memiliki potensi sebagai agen kemopreventif. Jenis anthosianin yang memiliki efek sebagai agen kemopreventif ialah sianidin-3-O-glukosida. Secara in vitro, sianidin-3-O-glukosida diketahui mampu mereduksi invasi sel kanker paru-paru A549 serta dapat mereduksi motilitas sel (Chen et al., 2006) dan quercetin diketahui mampu menghambat pertumbuhan sel HL-60 secara significan serta dapat menginduksi differensiasi sel HL-60 untuk mengekspresikan antigen CD 66B dan CD 14 (Kim et al., 2000). Quersetin juga diketahui mampu menghambat perkembangan, adhesi dan migrasi dari sel HeLa serta mampu memicu terjadinya apoptosis pada kultur sel HeLa. Pada dosis 20-80 mikromol /l quersetin, proses inhibisi adhesi, migrasi dan invasi sel Hela meningkat 37-83% (Zhang, 2008). Selain itu, diketahui pula quercetin dapat meningkatkan efek penghambatan adhesi, invasi dan migrasi dari cisplatin pada kultur sel kanker leher rahim HeLa (Chen et al., 2005).
Selain sebagai agen kemopreventif seperti yang dikemukakan diatas, Quercetin juga dilaporkan dapat berperan sebagai agen ko-kemoterapi. Berdasarkan penelitian Wang (2009) menunjukkan bahwa Quercetin dapat meningkatkan indeks terapi agen kemoterapi doxorubicin serta memiliki efek sebagai kardioprotektif dan hepatoprotective sehingga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya efek samping yaitu cardiotoxic. Sehingga diketahui bahwa quercetin dapat dijadikan sebagai terapi pendamping pada kemopreventif.
Anthosianin dilaporkan mempunyai berbagai aktivitas biologik dan secara luas digunakan sebagai antioksidan. Anthosianin yang terdapat dalam Morus alba adalah sianidin 3-rutinosida dan sianidin 3-glukosida. Dalam pencarian senyawa antikanker, parameter sitotoksik menjadi ukuran untuk melihat aktivitasnya terhadap kanker.

Daftar Pustaka 
Chen, P.N., 2006, Mulberry anthocyanins, cyanidin 3-rutinoside and cyanidin 3-glucoside, exhibited  an inhibitory effect on the migration and invasion of a human lung cancer cell line, Cancer Letter; 235(2):248-259 
Hou, D.X., 2003, Potential Mechanisms of Cancer Chemoprevention by Anthocyanins, Current Molecular Medicine, 3(2), pp. 149-159(11) 
Kim S. Y., Gao J. J., Kang H. K., 2000, Two flavonoids from the leaves of Morus alba induce differentiation of the human promyelocytic leukemia (HL-60) cell line,  Biol Pharm Bull. 23(4):451-5

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_d535_0607070_chapter1.pdf

http://reyhanherbs.wordpress.com/ 

http://research.itb.ac.id/riset/research/rfpResponse/188/131572228-Proposal-riset- desentralisasi-2013.pdf 

http://tidiuchiha.blogspot.com/2009/04/isolasi-terpenoid-dari-daun-mubei-morus.html

Rabu, 10 Desember 2014

Pesawat Sederhana

Risma sedang  mencabuti rumput di rumahnya, lama kelamaan tanganya terasa sakit karena kegiatan mencabuti rumput tersebut... alat apakah yang dapat digunakan risma untuk membantunya dalam mencabuti rumput?

Alat yang dapat digunakan risma adalah gunting pemotong rumput.
Kenapa gunting peomtong rumput dikatakan dapat mempermudah kegiatan risam tersebut??
yuk kita simak penjelasanya dibawah ini...

Gunting pemotong rumput merupakan salah satu bentuk pesawat sederhana, pesawat sederhana adalah alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan.
Pesawat sederhana dibagi menjadi 4 jenis, yaitu bidang miring, tuas, katrol, dan roda gigi.

1. Bidang miring, merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Contoh bidang miring yaitu : baji, pisau, kapak skrup, dll.
 2. Tuas, merupakan peswat sederhana yang memiliki lengan dan berputar pada titik tumpu. 
Tuas dibagi   menjadi tiga macam yaitu : 
  • tuas jenis 1, yaitu titik tumpu berada diantara beban dan kuasa, contohnya gunting.
  • tuas jenis 2, yaitu beban berada diantara titik tumpu dan kuasa, contohnya gerobak roda satu.
  • tuas jenis 3, yaitu kuasa berada diantara titik tumpu dan beban, contohnya stapler.
3. Katrol, merupakan peswat sederhana yang berupa suatu roda yang dapat berputar pada porosnya, dan biasanya pemakaianya disertai dengan tali atau rantai.
Macam katrol ada tiga macam yaitu :
  • katrol tetap (pada gambar pertama), yaitu katrol yang penempatanya tetap di satu tempat.
  • katrol bebas (pada gambar ke dua), yaitu katrol yang bergerak bebas ketika digunakan.
  • katrol majemuk (pada gambar ke tiga, yaitu gabungan dari katrol bebas dan katrol tetap.
Contoh penggunaan katrol yaitu pada penimba air sumur, tiang bendera, dll.
4. Roda gigi, yaitu  pesawat sederhana yang menyebabkan sesuatu yang dihubungkannya dapat bergerak, roda gigi kecil menghasilkan putaran yang cepat, dan roda gigi besar menghasilkan putaran yang lambat. Contoh penerapanya seperti pada roda gigi sepeda.




http://flash-clocks.com/blog/?subscribe=success#blog_subscription-2