bintang-bintang

Kupu-kupu

Selasa, 16 Desember 2014

Sarang semut dan metabolit skundernya

Sarang Semut (Myrmecodia platytyrea)


Sarang semut adalah tumbuhan epifit yang menempel pada tumbuhan asing yang menempel pada tumbuhan inang. Misalnya adalah pohon kayu putih (Melalueca), cemara gunung (Casuarina), kaha (Castanoposis), beech (Nothofagus) dan beberapa jenis kayu lain di hutan.  Tumbuhan ini memiliki batang tunggal tanpa percabangan dan pangkalnya menggelumbung membentuk bangunan seperyi umbi yang disebut hipokotil (caudex) permukaannya kasar dan dipenuhi duri tajam. Hipokotil ini memiliki dahing yang biasanya digunakan sebagai rumah atau sarang semut sehingga berongga-rongga, oleh karena itu tumbuhannya disebut sebagai tumbuhan sarang semut. Bagian batang yang membesar ini yang biasanya disebut umbi. Jadi berbeda dengan umbi yang biasanya merupakan bagian batang yang ada di dalam tanah. Sarang semut terlihat menggantung pada pohon inangnya.
Di Papua sendiri populasi sarang semut banyak karena daerahnya  sebagian besar adalah dataran tinggi, tempat yang tepat bagi tumbuhan sarang semut untuk berkembang biak, ayitu diatas 600 mdpl. Satu hipokotil/umbi sarang semut selalu dihuni oleh hanya satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan sarang semut. Semut bersarang di dalam umbi sarang semut  karena di dalamnya tersedia cukup makanan dalam bentuk karbohidrat sehingga merasa aman.  Jadi ada kerja sama yang berisfat simbiosis mutualisis antara sarang semut, tumbuhan inang dan semut. Hasil simbiosis ini adalah bermacam-macam metabolit terdapat dalam daging umbi yang berongga-rongga yaitu kabohidrat, tannin dan berbagai macam flavonoid. Hasil simbiosis inilah yang menyebabkan sarang semut (yang sudah ditinggalkan semutnya) memiliki khasiat sarang semut sebagai obat.
Kandungan senyawa alami seperti flavonoid dan tannin. Kedua senyawa ini menjadi bagian penting untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh terhadap gangguan kesehatan baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh itu sendiri. Flavonoid yang merupakan salah satu senyawa alami yang dimiliki dari sarang semut, flavonoid adalah sejenis senyawa alam yang menjadi bagian dari senyawa fenolik yang berfungsi untuk membentuk pigmen tumbuhan. Flavonoid sangat dibutuhkan oleh tubuh, bagi seseorang yang sedang mejalani diet sehat, tak hanya itu flavonoid juga sangat baik sebagai antioksidan yang berkhasiat mencegah kanker. Flavonoid akan bekerja dengan lebih sempurna apabila dipadukan dengan vitamin C, maka flavonoid akan bekerja lebih optimal untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah pengeroposan tulang, sebagai antibiotik dan anti-inflamasi. Sarang semut cukup banyak memiliki kandungan senyawa asli dari sarang semut dan senyawa yang terbawa dari alam, kandungan senyawa alami yang terkandung di dalam sarang semut, seperti flavonoid, tannin, antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral lainnya seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium.
Daftar Pustaka
http://khasiatsarangsemut.com/
http://repository.unand.ac.id/17275/1/ISOLASI_DAN_KARAKTERISASI_TRITERPENOID.pdf
http://www.wima.ac.id/index.php?r=university/article&id=1274

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://flash-clocks.com/blog/?subscribe=success#blog_subscription-2